Mail   |   Chat   |   Forum
Home | Hiburan | Musik | Pendidikan
Update   
 
 
info musik
lirik & lagu
album baru
pendatang baru
top 10
resensi
agenda musik
sosok
   
 
 
RESENSI ALBUM
 
  Maraknya band baru di blantika musik Indonesia belum tentu membuat kemajuan. Tapi Drive menawarkan sesuatu yang berbeda. 'Esok Lebih Baik' jadi perkenalan mereka.
 
 
  Dari judulnya saja 'Don't Make Me Sad' terlihat, di album keduanya ini Letto tak ingin bersedih. Sedikit lagu mellow, dengan fariasi suara baru di musiknya, Letto mencoba garang.
 
      
 
 


   
  10 Februari 2004
TOTO MELAKSANAKAN PESTA PERAK DI JAKARTA
Jakarta-RRI-Online,
TOTO memang merambat tua, tapi tak berarti gaya musikalnya juga bertambah tua dan lamban. Mereka justru makin membuktkan, umur tak mempengaruhi musikalitas mereka. Dan itulah yang ditunjukkan TOTO, ketika mereka menggelar konser yang bertajuk 25th Anniversary World Tour di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Senin (9/2/2004).

Sebenarnya, TOTO berakar pada musik rock. Mereka punya dasar musikal yang penuh distorsi. Meski kemudian mereka dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu balada, tapi kalau dioperhatikan dengan seksama, dalam konser semalam mereka seperti ingin mengingatkan, akar mereka adalah rock.

Molor sekitar 30 jam dari jadual, konser semalam dimulai sekitar pukul 20.30 WIB. Untung saja, penikmat Toto adalah orang-orang matang yang tidak selalu gelisah ketika segala sesuatunya telat. Mereka mengawali penampilan dengan medley lagu-lagu keras berjudul Girl, Eleanore, Child Anthem, dan I Supply The Love.

Kemudian dilanjutkan dengan sebuah lagu keras lagi berjudul Gift with a Golden Gun. Disusul I’ ll be Over You yang mereka bawakan di urutan ketiga.

Dalam penampilannya mereka meluncurkan lagu-lagu yang akrab dengan penonton. Antara lain, Africa, Stop Loving You, I Won’ t Hold You Back, dan tentu saja yang dinanti-nanti penonton, Rosanna. Sayangnya, lagu legendari Lea yang sebenarnya sangat ditunggu penonton, tidak masuk dalam song list.

Dalam pertunjukan ini masing-masing personel Toto dan satu pemain pendukung (additional player) bernama Tonny, mendapat bagian untuk unjuk kebolehan. Begitu juga David Paich dengan keyboardnya, Lukather dengan gitarnya--baik elektrik maupun akustik--, Bobby Kimbal dengan vokalnya, Mike Porcaro dengan basnya, serta Simon Philips dengan drumnya.

Konser yang mengusung tema ’’Love, Peace & Friendship’’ yang digelar Original Production dan Star Mild selaku penyelenggara itu tampaknya meraup sukses. Dengan harga tiket Rp300 ribu (VIP), Rp 225 ribu (kelas I), dan Rp 175 ribu (festival), konser tersebut tetap dipadati sekitar 4000 penonton.

Konser kali ini merupakan kali ketiga bagi Toto, grup band beraliran soft-rock asal Amerika Serikat kembali manggung di Tanah Air. Pada 1992 dan 1996 lalu, kelompok ini pernah menghangatkan pencintanya dengan tembang-tembang yang sangat dikenal di Indonesia.

Grup yang dibentuk Jeff Porcaro (dramer, meninggal tahun 1992 -red) dan David Paich tahun 1976 -saat mereka masih duduk di bangku SMA- ini tampaknya masih melanggengkan sebuah legenda. Toto, sebuah nama yang terispirasi dari sebuah nama suku Indian pedalaman, itu memang tidak diragukan lagi kedahsyatannya. Dan Anda beruntung, menjadi saksi "masih" tampilnya sebuah legenda. (THS)
   
           
Powered by
      Mail   |   Chat   |   Forum
Divisi Multimedia
Radio Republik Indonesia